Translate

Monday, 8 April 2013

BERBICARA MENGAPRESIASI SENI BERBAHASA

Puisi atau lirik lagu perlu kita baca dengan seindah-indahnya agar para pendengar terpukau.

1. MENCERMATI MAKNA UNGKAPAN LAGU/PUISI

Agar dapat membaca dengan baik (merdu) teks yang memiliki nilai seni, lebih dulu kita perlu mengapresiasikan teks tersebut.
Menafsirkan lirik lagu / puisi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

  • Memahami kata-kata sulit, kata-kata yang mengandung makna kias.
  • Mengembalikan bagian-bagian yang sengaja dihilangkan oleh pengarangnya.
  • Membuat parafrasanya.
Kiasan adalah kata-kata yang maknanya tidak dapat ditafsirkan sesuai dengan makna asalnya atau makna kata-kata yang membentuknya.
Kiasan dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan, karna perbandingan atau peersamaan itumah maka didalam kiasan terdapat penyimpangan makna, bagi pemakai bahasa kiasan justru memberi kesan yang lebih konkret, jelas dan cermat.
Lembaga adalah sesuatu yang memiliki sesuatu yang lain, didalam pelambangan tidak terdapat penyimpanan makna. Kata-kata yang bermakna simbolis masih memiliki makna aslinya.

2. MENGENAL UNGKAPAN IDIOMATIK DALAM LIRIK LAGU
  • Angin malam adalah angin yang bertiup pada malam hari.
Angin malam memberikan kesan suasana yang gelap, diangin, sepi dan sendu. Kesan tersebut akan lebih kuat terasa bila angin malam tersebut mencekam dan menghempas apasaja yang dilewatinya.

3. MENGEMBALIKAN BAGIAN-BAGIAN YANG DIHILANGKAN OLEH PENGARANGNYA

Berbeda dengan prosa yang menggunakan bahasa berurai, lirik lagu atau puisi menggunakan bahasa yang singkat dan padat. Didalam puisi atau lirik lagu ada bagian-bagian yang tidak disertakan oleh pengarangnya. Bagian yang tidak disertakan itu biasanya berupa penanda pertalian antara kata, antara frasa atau antara kalimat. Penanda pertalian itu dapat berupa kata, imbuhan atau tanda basa.

4. MEMBACAKAN TEKS LIRIK LAGU

Setelah memahami kata-kata sulit, kiasan-kiasan dari lambang-lambang serta mengembalikan penanda-penanda peralihan makna yang tidak disertakan oleh pengarangnya. Kita akan dapat menceritakan dengan bebas isi lirik lagu tersebut. Untuk itu kita perlu membuat parafrasanya, yaitu mengubah lirik lagu yang menggunakan bahasa singkat dan padat menjadi prosa yang bahasanya berurai.

5. MEMBACAKAN TEKS LIRIK LAGU

Daya tarik pembaca teks (lirik, lagu, puisi) tergantung pada dua hal, yaitu pada teksnya sendiri dan pada pembicaraanny. Salah satu unsur daya tarik .Daya tarik pada rima atau perulangan bunyi rima dapat bersifat horizontal dan dapat pula bersifat vertikal.
Didepan umum kita harus berusaha agar pembacanya teks dapat menarik. Agar menarik, pembaca lirik lagu ataupun puisi perlu :
  • Memahami (adanya pikiran) isi teks.
  • Meresapi (dengan perasaan) isi teks.
  • Berekspresi dengan baik lewat :  
              a. Pengucapan (lafal) yang jelas.
              b. Irama atau lagu tepat, meliputi :
                               * Tinggi rendahnya suara
                               * Keras lemah suara
                               * Panjang pendek suara
                               * Pemenggalan kalimat atau baris
             c. Mimik, misalnya : mata, dahi dan bibir.
             d. Gerak-gerik anggota tubuh. misalnya : tangan.

Didalam bahasa Indonesia, unsur lagu (kalimat) yang sangat menonjol dalam menentukan makna adalah pemenggalan.Pemenggalan kalimat atau baris harus berdasarkan kesatuan sintaklis atau kesatuan makna.

           a. Membaca puisi.
           b. Membaca puisi dengan cepat.
           c. Mendiskusikan cara membuat puisi.
           d. Membaca hasil puisi.